Sepanjang keikutsertaan Persib Bandung di Liga Indonesia, Pangeran Biru baru sekali menempatkan wakilnya di puncak deretan pencetak gol terbanyak dalam semusim.
Pada musim 2008/09, Cristian Gonzales sanggup menyelamatkan muka Persib yang nirgelar pada musim itu. Meski menjadi topskorer Liga Indonesia, Gonzales bukanlah penyerang tertajam Persib pada musim itu karena 14 dari 28 golnya dicetak kala membela Persik Kediri pada putaran pertama.
Meski demikian, pundi-pundi gol Gonzales selama berbaju Persib termasuk yang terbaik dalam sejarah Maung Bandung di Liga Indonesia. 40 gol dibukukan penyerang kelahiran Montevideo, Uruguay itu selama dua setengah musim berbaju Pangeran Biru.
Penyebab Persib jarang menempatkan wakilnya di puncak deretan pencetak gol dalam semusim banyak diakibatkan oleh faktor non-teknis. Meski kerap memiliki striker dengan kualitas tinggi, namun para juru gedor Persib acap kali diganggu nasib apes. Dari mulai badai cedera hingga sanksi. Hal itu yang membuat Persib jarang berhasil menjadikan pemainnya top skorer Liga Indonesia.
Lantas, siapa saja mesin gol terbaik Persib? Goal Indonesia menghimpun para mesin gol terbaik Persib Bandung di Liga Indonesia.
Menariknya, dari seluruh pemain yang dihimpun, hanya ada satu pemain lokal asli (bukan naturalisasi). Selain itu, tak semuanya berposisi sebagai striker, tapi ada pula gelandang yang sanggup menjadi mesin gol paling ganas Persib dalam semusim.
Hilton Moreira
Total tiga setengah musim Hilton Moreira membela Persib, dan berhasil mengoleksi 34 gol. Musim terbaiknya ia lakukan pada 2008/09 dengan berhasil menorehkan 18 gol dalam semusim.
Torehan Hilton patut diacungi jempol pasalnya eks Palmeiras itu bukanlah goal getter sejati. Hilton lebih banyak ditugaskan sebagai pelayan penyerang utama. Beberapa striker yang pernah berduet dengannya adalah Cristian Gonzales, dan Sergio van Dijk
Sayangnya Hilton tak pernah menjadi top skorer Liga Indonesia. Pasalnya sejak musim 2010/11, Hilton kerap diterpa badai cedera sehingga banyak absen di beberapa kesempatan.
Sutiono Lamso
Pujian bagi Sutiono Lamso patut diberikan meski ia gagal menjadi pemain tersubur pada Liga Indonesia edisi pertama. Saat itu, Sutiono mampu menorehkan 21 gol bersama tim yang sama sekali tidak dihuni pemain asing.
Berbeda dengan Peri Sandria (Bandung Raya) dan Buyung Ismu (Pelita Jaya) yang keduanya mencetak gol lebih banyak, mereka memiliki tandem pemain asing berkualitas. Peri ditemani Dejan Gluscevic, sementara Buyung bertandem dengan Roger Milla.
Cristian Gonzales
Mencetak 249 gol di kasta tertinggi, menjadikan Cristian Gonzales adalah striker terganas sepanjang sejarah Liga Indonesia. Salah satu musim terbaik pemain berjulukan El Loco itu dilewati saat berkostum Persib Bandung pada 2009 hingga 2011.
Pada musim 2008/09, Gonzales sanggup menjadi topskorer di Liga Indonesia meski 14 gol dari 28 yang ia cetak dibukukan saat berbaju Persik Kediri di putaran pertama. Dua musim berikutnya, Gonzales tak lagi menjadi topskorer Liga Indonesia, namun ia masih mampu menjadi yang tertajam bagi Persib dengan menjadi yang tersubur dalam semusim.
Musim 2010/11 menjadi musim terburuk Gonzales di Persib, kendati ia masih tetap menjadi yang tersubur bagi Maung Bandung saat itu dengan torehan delapan gol saja. Penurunan Gonzales itu ditenggarai karena ia tak punya pelayan yang baik lagi di lini depan sejak Hilton Moreira mulai sering absen karena cedera.
Sergio van Dijk
2013 menjadi musim terbaik Sergio van Dijk bersama Persib. Saat itu, van Dijk nyaris memecahkan catatan rekor Sutiono Lamso yakni pemain tersubur Persib selama semusim yang mencetak 21 gol pada musim 1994-1995.
Pada akhir musim, van Dijk akhirnya hanya bisa menyamakan torehan gol Sutiono saja. Selain itu, ia juga akhirnya gagal menajdi topskorer Liga Indonesia karena masih kalah subur dari Boaz Solossa (25 gol).
Salah satu faktor yang menyebabkan van Dijk tak bisa melewati torehan Sutiono dan Boaz pada musim itu karena ia telat bergabung dengan tim. Van Dijk yang lama berkarier di Australia baru bergabung pada pekan kelima Liga Super Indonesia 2013 sehingga tak memiliki waktu yang maksimal.
Makan Konate
Makan Konate sejauh ini adalah gelandang tersubur Persib Bandung dalam semusim sepanjang masa. Pemain yang kini bermain untuk Persebaya Surabaya itu mampu membukukan 13 gol di musim 2014 dan disempurnakan oleh gelar juara Liga Indonesia pada akhir musim.
Saat Konate mampu menjadi yang tersubur di Persib dalam semusim, hal itu sangat menarik. Pasalnya lini depan Persib pada musim 2013 dihuni oleh Djibril Coulibaly dan Ferdinand Sinaga yang sudah teruji ketajamannya di Liga Indonesia.
Titel mesin gol tertajam Persib pada Konate hanya terjadi pada musim itu saja sayangnya. Di musim berikut, sepakbola Indonesia dibekukan dan Konate pun akhirnya hengkang ke Malaysia pada 2016. Pada musim lalu, Konate kembali berhasil menjadi pemain tersubur bagi klub yang ia bela yakni Arema dengan 16 gol.
Ezechiel N'Douassel
Ezechiel N'Douassel sanggup melewati dua musim kariernya di Persib dengan menjadi yang terbaik di mulut gawang lawan. Total, striker timnas Chad ini sanggup membukukan 36 gol selama berkostum Pangeran Biru.
Musim terbaik Ezechiel terjadi pada 2018, di mana saat itu ia memiliki pasangan yang klop yakni Jonathan Bauman. Saat itu, Ezechiel sanggup menorehkan 17 gol dan sempat menjadi pemain tersubur dalam beberapa pekan.
Meski sempat menjadi yang paling berbahaya bagi lini pertahanan lawan, ambisi Ezechiel untuk menjadi top skorer sekaligus melewati torehan Sutiono Lamso dan Sergio van Dijk pun akhirnya gagal. Ini karena Ezechiel kerap dijatuhi sanksi sehingga ia cukup banyak absen di beberapa laga.
"gol" - Google Berita
May 01, 2020 at 06:30PM
https://ift.tt/2W9wsD2
Deretan Mesin Gol Terbaik Persib Bandung Dari Masa Ke Masa - Goal.com
"gol" - Google Berita
https://ift.tt/2OwX3b3
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Deretan Mesin Gol Terbaik Persib Bandung Dari Masa Ke Masa - Goal.com"
Post a Comment