Ketika Erling Haaland mencetak hat-trick di laga debut bersama Borussia Dortmund, fans Manchester United langsung berandai-andai, apa jadinya jika sang bocah ajaib itu merapat ke Old Trafford.
Memang tidak bisa dimungkiri, Haaland mampu memberikan dampak instan untuk Dortmund, tetapi harus diakui juga, jika tiga golnya dalam 23 menit telah meninggalkan jejak kecut di antara mereka yang berharap sang bintang Norwegia itu melangkahkan kaki ke Manchester.
United memang menaruh minat dan Ole Gunnar Solskjaer punya hubungan bagus dengan keluarga Haaland saat memoles sang remaja di Molde, tetapi bukan hanya si Setan Merah yang mengetahui kemampuan top Haaland.
Pada 2018, pemandu bakat Tommy Moeller Nielsen berada di tribun ketika Haaland yang masih berusia 17 mencetak empat gol untuk Molde ke gawang Brann. Sebuah performa lengkap dari seorang remaja yang memperlihatkan kemampuan luar biasa di setiap golnya.
Haaland memperlihatkan teknik sempurna, kekuatan fisik, jitu dalam situasi satu lawan satu, dan punya ketenangan mengeksekusi bola dari titik putih. Tidak diragukan, Nielsen terkesan dengan apa yang baru saja dilihatnya, sementara Solskjaer langsung mengeluarkan pujian setinggi langit di kamar ganti.
"Saya masih ingat, para pemain menyadari pertandingan dihadiri oleh pemandu bakat dari Manchester," tutur Fredrik Burstad, yang menggantikan Haaland pada menit 61 ketika Molde menang 4-0 atas Brann pada 2018, kepada Goal.
"Performanya luar biasa. Setelah gol ketiga para pemain di bench saling memandang satu sama lain seolah-olah tidak percaya itu terjadi. Pertandingan sempurna untuk Haaland. Baris pertahanan naik ke depan hingga banyak ruang untuk dimanfaatkan. Sangat menyenangkan melihatnya beraksi dari bangku cadangan."
"Setelah pertandingan semua fokus tertuju pada Erling. Tetapi dia tidak merasa terganggu. Tekanan bahkan membuatnya menjadi lebih baik. Dia adalah pemain dengan potensi terbesar yang pernah bermain dengan saya. Setelah pertandingan pelatih (Solskjaer) berbicara di kamar ganti memuji aksi Haaland. Kami semua menyadari dia baru saja menikmati game spesial. Haaland sendiri hanya diam, dia bukan orang yang suka gembar-gembor."
Bahkan lawan Haaland mengetahui minat United terhadap Haaland. Kiper Samuel Shain-Radlinger, yang memperkuat Brann saat itu masih sulit mempercayai hasil akhir pertandingan.
"Ketika itu, saya menyadari, dia memang striker hebat," bukanya pada Goal. "Jika Anda bisa mencetak empat gol dalam waktu singkat, maka game itu tidak normal. Saya tidak pernah mengalami hal seperti itu. Kami semua terkejut. Tentu saja kita semua menyadari, Haaland baru bersia 17 dan dia punya empat gol. Itu menyakitkan."
"Bagi saya dia terlihat sangat arogan, tetapi saya juga mendengar dari rekan setimnya, Haaland adalah sosok menyenangkan. Saya pikir ini karena kepercayaan dirinya. Ada garis tipis yang membedakan percaya diri dan arogan. Saya rasa dia ingin seperti Zlatan Ibrahimovic."
Solskjaer mengetahui dihubungkan dengan 'Ibrahimovic baru' pada Januari lalu seriring klub yang melepas Romelu Lukaku tanpa pengganti pada musim panas.
Radar United mengarah ke Haaland, ketika itu sang penyerang memulai musim 2019/20 secara gemilang bersama Red Bull Salzburg di mana dia mencetak 28 gol dan tujuh assist dari 22 penampilan di semua kompetisi. Tak pelak, sang penyerang tengah langsung berada di tengah-tengah perang transfer klub-klub papan atas Eropa.
Seperti halnya pemandu bakat United, Solskjaer punya kesempatan untuk melihat aksi-aksi hebat Haaland lebih dari satu kesempatan. Sebelum Natal, dia mengeluarkan komentar bantahan terhadap klaim sang remaja sedang terbang ke Manchester untuk meneken kontrak bersama United.
Semua orang tahu bagaimana saga transfer ini bergulir. Haaland memang tidak berada di pesawat menuju Manchester dan sembilan hari kemudian, gosip-gosip transfer dibungkam, Haaland berkostum Dortmund.
Sejak saat itu sang penyerang meladeni awak media untuk menjelaskan alasan keputusan bermain di Bundesliga yaitu sesederhana dia punya perasaan lebih terhadap Dortmund.
Dari sudut pandang klub, United berkilah, transfer urung terjadi karena ada klausul tertentu yang dimasukkan oleh Mino Raiola dan ayahnya Alf-Inge Haaland, yang pernah memperkuat Manchester City.
Manajemen United enggan meladeni permintaan mereka, sehingga Raiola mengambil sikap untuk menarik diri dari meja negosiasi. Solskjaer kemudian membela keputusan klub.
"Sangat penting kami menggunakan akal sehat," ujarnya pada Januari. "Banyak hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menyelesaikan pembelian pemain yaitu Anda harus punya kendali."
"Anda tidak bisa memberikan itu pada agen yang menyodorkan klausul bebas transfer dan hal-hal lainnya. Itulah yang terjadi dan bagi saya, kami harus memegang kendali."
Secara moral Solskjaer merasa United sudah melakukan hal tepat dengan melewatkan transfer, tetapi pada kenyataannya kita semua tahu Haaland punya kemampuan untuk meningkatkan kualitas tim. Sebelum sepakbola ditunda karena Covid-19, performa Manchester sedang menanjak, mereka mencatat 11 laga tanpa kalah di semua kompetisi dan pembelian Odion Ighalo pada bursa transfer Januari terbukti jitu.
Tetapi sebagus apapun penyerang Nigeria itu, dia tidak berada di level yang sama dengan Haaland. Sang penyerang muda punya 12 gol dan dua assist sejak meninggalkan Salzburg hanya dalam 11 penampilan.
Solskjaer dan semua orang yang terlibat pada pertandingan Brann vs Molde pada Juli 2018, menyadari ada bakat hebat pada diri Haaland dan seiring dengan kemampuannya yang terus berkembang, sepertinya, dua tahun lalu United telah mengabaikan kesempatan yang sebenarnya sudah ada di depan mata, ketika Haaland masih berjuang keras menuju kegemilangan.
"gol" - Google Berita
March 20, 2020 at 01:36PM
https://ift.tt/2J210Rc
Kisah Erling Haaland, Mencetak Empat Gol Untuk Ole Gunnar Solskjaer Di Hadapan Scout Manchester United - Goal.com
"gol" - Google Berita
https://ift.tt/2OwX3b3
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kisah Erling Haaland, Mencetak Empat Gol Untuk Ole Gunnar Solskjaer Di Hadapan Scout Manchester United - Goal.com"
Post a Comment